Rumah Adat Mandar atau Rumah Boyang
METIF -Provinsi Sulawesi Barat juga mempunyai Rumah budbahasa khas menyerupai daerah-daerah lain pada umumnya, terdapat 2 macam rumah budbahasa yang paling banyak di kenal yaitu Rumah Mandar atau Boyang.
Pada kesempatan kali ini admin akan membahas Rumah Adat Mandar atau Rumah Boyang yang mencakup struktur dan arsitektur, Fungsi dan ciri khas serta skor filosofi, nah simak penjelasannya di bawah ini ;
1. Struktur dan Arsitektur Rumah Adat Mandar atau Rumah Boyang
Rumah Boyang mempunyai struktur jenis panggung, dan materi utama pembuatannya ialah aneka macam jenis kayu, sementara tiang utamanya ialah tiang berbentuk balok dengan ukuran yang cukup besar serta mempunyai ketinggian rata-rata 2 meter.
Tiang-tiang tersebut menopang bab lantai dan juga menopang bab atap rumah, tiang yang di dirikan tidaklah pribadi ditancapkan kedalam tanah, melainkan ditumpangkan diatas sebuah batu, hal ini guna mencegah biar kayu tidak cepat lapuk.
Rumah Boyang budbahasa suku Mandar dikompliti dengan dua buah tangga, masing-masing terletak di bab depan dan di bab belakang, tiap-tiap tangga mempunyai jumlah anak tangga ganjil jumlahnya antara 7 s/d 13 buah dan tidak lupa dikompliti dengan pegangan pada sisi kiri serta kanannya.
Pada bab dinding serta lantai rumah rumah Boyang ini memakai materi papan, untuk papan yang di pasang di bab dinding biasanya dihiasi dengan aneka macam gesekan yang dibentuk sedemikian rupa sesuai dengan ciri khas motif suku mandar.
Bagian dinding rumah Boyang ini juga didiberi beberapa jendela yang bertujuan sebagai sirkulasi udara, atap rumah berbentuk prisma, bentuknya memanjang mulai dari depan ke belakang dan dibentuk menutupi seluruh bab rumah Boyang ini. Bagian atap terbuat dari materi daun rumbia tidak lupa dihiasi pula dengan aneka macam ornamen khusus menyerupai ornament tumbaq layar serta gesekan dengan bentuk bunga melati yang di sematkan di bab ujung bubungan, gesekan berbentuk burung maupun ayam jantan yang disematkan di bab ujung atap, serta ornamen teppang disematkan atas bubungan rumah Boyang ini.
2. Fungsi Rumah Adat Mandar atau Rumah Boyang
Pada jaman lampau rumah Boyang biasa di gunakan sebagai tempat tinggal bagi masyarakat suku mandar, selain itu fungsi dari tiap tiap ruangan atau lotang juga berbeda-beda, ada pun bab lotang tersebut terdiri dari 3 ruangan lotang utama, yaitu, Bui Boyang ,Tangnga boyang, dan Samboyang,
Selain terdapat lotang utama, juga terdapat lotang tambahan, lotang pemanis berjumlah 4 lotang, di antaranya berjulukan Tapang, Lego-lego, Paceko, dan Naong Boyang.
Samboyang pada Ruangan terletak pada bab depan mempunyai ukuran yang cukup besar, dan biasanya dipakai sebagai ruang tamu, ketika mengadakan acara-acara tertentu biasanya di sinilah para kaum laki-laki berkumpul, tangga boyang berada di bab tengah sesudah ruangan Samboyang.
Bui’ boyang merupakan ruangan yang berada di belakang rumah, di tempat ini terdapat beberapa ruangan kamar (songi) yang dipakai sebagai tempat tidur bagai setiap penghuni rumah, kamar untuk anak gadis, kamar anak lajang, kamar untuk kakek dan nenek, serta kamar bagi kepala rumah tangga.ukuran kamar juga cukup beragam.
Tapang ialah ruangan yang terletak di bab loteng rumah, dan ruangan ini biasanya dipakai sebagai tempat atau gudang menyimpan barang , lampau tapang juga dipakai untuk kamar calon pengantin, tempat nya yang terkesan tersembunyi ini mempunyai lambang bahwa calon pengantin benar-benar di jaga kesuciannya.
Paceko atau dapur, ialah tempat untuk memasak atau tempat menyiapkan makanan, di ruanagan Paceko terdapat ruangan yang disebut pattetemeangang atau kamar mandi.
Lego-lego ialah bangunan di bab depan rumah yang mempunyai ciri-ciri ber atap namun tidak berdinding.
Naong boyang atau kolong rumah, ruangan yang berada di bawah rumah ini biasanya di fungsikan sebagai tempat manette (menenun) bagi kaum wanita, yang di tenun berupa kain sarung bagi untuk wanita.
3. Ciri Khas dan Nilai Filosofi Rumah Boyang
Terdapat beberapa keunikan pada gaya arsitektur rumah budbahasa Boyang Sulawesi ini. Adapun beberapa keunikan-keunikan tersebut merupakan ciri khas tersendiri, dan sekaligus sebagai pembeda antara rumah budbahasa khas tempat lainnya, ciri khas tersebut tampak pada bab diberikut ;
Rumah berbentuk panggung dan di penopang dengan tiang berukuran besar, dikompliti dengan dua buah tangga yang terletak di bab depan serta belakang rumah, atapnya berbentuk pelana, dan terbentang dari depan sampai ke belakang dengan posisi menutupi seluruh rumah, rumah selalu di bangkit menghadap ke timur, atau arah matahari terbit, terdapat menyebarkan macam ornament yang di sematkan di bab atap, dinding, plafon, tangga, dan lain-lain, adapun fungsi dari ornament itu ialah sebagai hiasan sekaligus menggambarkan skor-skor filosofis yang merupakan bukti diri social masyarakat suku mandar Sulawesi Barat.
Demikian klarifikasi dari Ciri-ciri dan Fungsi Rumah Adat Provinsi Sulawesi Barat kali ini semoga berguna bagi kita tiruan, sekian dan salam METIF-Media Edukatif.
Advertisement