'/> Ciri-Ciri Dan Keunikan Pakaian Akhlak Provinsi Sulawesi Tengah -->

Info Populer 2022

Ciri-Ciri Dan Keunikan Pakaian Akhlak Provinsi Sulawesi Tengah

Ciri-Ciri Dan Keunikan Pakaian Akhlak Provinsi Sulawesi Tengah
Ciri-Ciri Dan Keunikan Pakaian Akhlak Provinsi Sulawesi Tengah
Pakaian Adat Provinsi Sulawesi Tengah

METIF -Terdapat beberapa suku bangsa yang bermukim di Provinsi Sulawesi Tengah, suku bangsa tersebut diantaranya ialah suku Bugis, Suku Kaili, suku Toli Toli, suku Babasal, suku Pamona, suku Saluan, suku Mori dan suku Gorontalo, dengan beraneka ragamnya suku bangsa di sana tentu jenis pakaian adatnya juga terbilang cukup beragam, dan dengan demikian kita tidak serta merta sanggup menjelaskan wacana pakaian adat dari Sulawesi Tengah secara khusus.

Nah menyerupai apa pakaian adat yang terdapat di Provinsi Sulawesi Tengah tersebut mari kita simak penjelasannya di bawah ini ;

1.     Pakaian Adat Suku Kaili Baju Nggembe dan Baju Koje
Suku kaili merupakan suku yang menguasai wilayah Sulawesi Tengah, tepatnya di kabupaten Donggala, Kabupaten Poso, Kabupaten Sigi, Kabupaten Tojo-Una Una, Kabupaten Parigi-Moutong, dan Kota Palu.

Karena jumlah suku Kali ini ludang kecepeh dari 20% maka kebudayaan dari suku Kaili ini lah yang  acap kali mewakili provinsi Sulawesi Tengah diajang  festifal pakaian adat  tingkat  Nasional, dan itu termasuk pakaian adat yang dimiliki oleh suku Kaili ini.

Pakaian adat suku Kaili ini dinamakan Baju Nggembe dan Baju Koje.
Jenis Baju Nggembe merupakan pakaian adat  suku kali yang dikenakan bagi kaum perempuan ketika mengmunculi acara-acara adat.

Beberapa ciri-ciri dan keunikan pakaian adat ini ialah terlihat dari bentuknya yang terbilang unik, mengapa di bilang unik alasannya pakaian adat ini berbentuk segi empat dengan bab kerahnya bundar serta desain blus dibentuk longgar dan panjang  hingga ke pinggang.

Untuk memperanggun pemakai pakaian adat Nggembe maka pada pakaian ini dikompliti dengan beberapa aksesoris pekomplit yang mencakup epilog dada atau sampo dada, anting panjang atau dali taroe, kalung beruntai atau gemo, gelang panjang atau ponto date,  dan pending atau pende.

Adapun untuk bawaahan Nggembe ini ialah Buya Sabe Kumbaj  yang berupa kain sarung tenun, cara menggunakan Sarung tenun tersebut dengan cara dikepit di bab pinggang sementara itu bab ujung sarung  dibuat menjuntai kearah awal tangan, Selain dengan cara yang aku jelaskan barusaja penggunaan sarung sanggup juga dengan cara diikat dan dilipat ke kiri atau boleh juga ke kanan sang pemakainya.

Sedangkan yang di kenakan oleh anak muda pria(bujang) ialah Baju Koje dan Puruka Pajana. Baju Koja ialah baju bab atasan yang berupa kemeja berlengan panjang, sedangkan puruka pajana ialah pakaian bab bawahan yang berupa celana lebar serta di kompliti dengan kain sarung yang di pasangkan disisi pinggang pemakainya, selain itu pemakaian pakaian tersebut juga dikompliti dengan epilog kepala yang di sebut juga dengan nama Desatar, serta tak ketinggalan di sertakan pula senjata tradisional keris yang di selipkan di bab pinggang, dan senjata tradisional ini melambangkan keperkasaan.

2.     Pakain Adat Suku Mori Suku Mori
Berikutnya ialah pakaian adat yang berasal dari suku Mori Suku Mori Sulawesi Tengah, yang mana suku tersebut banyak bermukim di kawasan sekitaran Kabupaten Morowali.

Suku Mori Suku Mori ini juga mempunyai pakaian adat yang dinamakan Baju Lambu,dan pakaian adat tersebut mempunyai cir-ciri terdiri atas beberapa aksesoris pernik diantaranya ialah blus dengan berlengan panjang  sedangkan busana bawahannya ialah rok panjang  yang biasanya berwarna merah , serta di kompliti dengan beberapa aksesoris lain di antaranya ialah Lansonggilo (tusuk konde), tole-tole (anting),  Pewutu Busoki (Konde), mala (gelang),enu-enu (kalung), sinsi (cincin), dan pebo’o (ikat pinggang).

Sedangkan pakaian adat yang di kenakan oleh kaum laki-laki suku Mori Suku Mori ialah berupa kemeja serta celana panjang  dengan warna merah juga, selain itu juga di kompliti dengan dester epilog kepala yang di sebut dengan nama bate, pada bab pinggang dikompliti dengan ikat pinggang atau sulepe.

3.     Pakain Adat Suku Toli Toli (Buol)
Suku Toli-toli banyak merdomisili di wilayah kabupaten Toli Toli, dan pakaian adat yang berasal dari suku Toli toil kawum perempuan ialah blus lengan pendek dengan lipatan kecil pada bab lengannya serta pernak pernik berupa manik-manik dari pita emas (badu), bab bawahannya menggunakan celana panjang  dengan hiasan sama (puyuka), dikompliti pula dengan sarung  yang dikenakan sebatas lutut (lipa), selendang (silempang), serta ikat pinggang dan bermacam-macam aksesoris lain diantaranya anting-anting panjang, gelang tangan berukuran panjang, kalung panjang warna kuning emas, dan kembang  goyang.

Sedangkan pakaian adat yang di kenakan oleh kaum laki-laki suku toil-toli ialah berupa blus dengan lengan panjang dengan desain kerah leher di desain berposisi tegak, untuk bab bawahannya berupa celana panjang yang ditambah dengan kain sarung yang di pasang se tinggi lutut tak lupa dimenambahkan destar atau epilog kepala yang umumnya disebut dengan istilah songgo.

4.     Pakain Adat Suku Saluan
Dan yang diberikutnya ialah pakaian adat yang berasal dari suku Saluan Sulawesi tengah, suku tersebut banyak bermukim diwilayah Kabupaten Luwuk, dan tidak mau kalah dengan suku-suku lain, suku saluan ini juga mempunyai pakaian adat sendiri dan pakaian tersebut berjulukan pakaian Nu’boune dan rok Mahantan yang dikenakan oleh kaum perempuan, sedangkan Nu’moane dan Koja  adalah pakaian adat yang dikenakan oleh kaum pria.

Jenis pakaian adat Nu’boune ini mempunyai desain menyerupai blus dengan warna kuning yang berhiaskan bintang sedangkan rok Mahantan dibuat panjang sampai mata kaki. Kadab mengenakan pakaian tersebut para perempuan suku Saluan juga mengenakan bebrapa aksesoris  pekomplit yang di antaranya ialah Kalong (kalung), Potto (gelang), Salandoeng (selendang), dan sunting (anting).

Dan untuk pakaian yang dikenakan oleh kaum prianya ialah kemeja biasa dan koja, koja ialah celana panjang dengan warna dasar gelap, sedangkan aksesoris yang di kenakan oleh kaum laki-laki berupa berupa topi yang biasa disebut dengan nama sungkup Nu’ubak serta sarung yang biasa di sebut dengan istilah lipa.


Demikianlah pakaian adat yang berasal dari Sulawesi Tengah kali ini, agar berguna bagi kita tiruana dan salam METIF .
Advertisement

Iklan Sidebar