METIF -Nusa Tenggara Tïmur merupakan salah satu dari 34 provinsi yang ada di Indonesia dan provinsi ini terletak bab utara Indonesia. Provinsi Nusa Tenggara Tïmur terdiri dan beberapa pulau, yang diantaranya yaitu Pulau Flores, Pulau Sumba, Pulau Timor, Pulau Alor, Pulau Lembata, Pulau Rote, Pulau Sabu, Pulau Adonara, Pulau Solor, Pulau Komodo serta Pulau Palue. Provinsi Nusa Tenggara Tïmur ini ber ibukota di Kupang atau Timor Barat.
Terdapat sedikitnya 20 suku bangsa orisinil yang bermukim di Nusa Tenggara Timur ini dan membentuk beberapa kelompok baik itu kelompok suku sekala besar maupun kecil, dengan cukup beragamnya jumlah suku yang terdapat di Nusa Tenggara Tïmur ini justru mejadikan provinsi tersebut menjadi salah satu wilayah yang mempunyai kekayaan kebudayaan, dan tentunya akan menambah evaluasi plus bagi bangsa ini, selain itu banyaknya suku yang ada di Nusa Tenggara Tïmur ini juga menambah keanekaragaman budaya dan kekayaan budaya tersebut tercermin pada keunikan rumah watak yang di miliki oleh provinsi Nusa Tenggara Tïmur ini, dan hal itu terbukti bahwa salah satu satu rumah watak Nusa Tenggara Timur ini menerima penghargaan dari unesco.
Di Provinsi Nusa Tenggara Timur ini bergotong-royong terdapat beberapa rumah watak yang tergolong unik diantaranya yaitu : Rumah Adat Sao Ata Mosa Lakitana, Mbaru Niang dan rumah watak Sao Ria Tenda Bewa Moni Koanara, dan setiap jenis rumah –rumah tersebut mempunyai ciri-ciri dan keunikan sendiri-sendiri, dan pada kesempatan kali ini admin akan membahas Rumah Adat Sao Ata Mosa Lakitana yang cukup dikenal dan banyak dipakai ini dengan sedikit ludang kecepeh mendalam, nah mirip apa ciri-ciri serta keunikan rumah watak Rumah Adat Sao Ata Mosa Lakitana ini memberikankut penjelasanya:
I. Fungsi dan Keunikan Rumah Adat Sao Ata Mosa Lakitana (NTT)
Secara umum rumah Rumah Adat Sao Ata Mosa Lakitana ini berfungsi sebagai sempurna tinggal bagi anggota keluarga yang ada di provinsi tersebut, selain sebagai tempat tinggal, juga sebagai tempat berkumpulnya penilaian-penilaian estnorma dan sopan santun , religi, norma serta budaya, atau tempat berkumpulnya komunitas suku, lantaran dalam hidup ini niscaya menganut adanya prinsip kekerabatan antara insan dengan manusia, insan dengan alam dan insan dengan sang penciptanya, dan setiap detail yang disematkan pada rumah watak Rumah Adat Sao Ata Mosa Lakitana ini mengandung filosofi tersendiri.
Rumah Adat Sao Ata Mosa Lakitana merupakan rumah watak tradisional orisinil dari kawasan Nusa Tenggara Timur, keaslian rumah watak ini tampak dari keunikan serta ciri khas bentuknya yang bundar telur dan didesain tanpa ditidak ada yang kurangi dengan tiang, adapun ciri khas unik yang lain yaitu di dalam ruangan rumah tersebut terdapat sebuah tempat suci, dimana ruangan tersebut dibentuk untuk arwah nenek moyang yang di saat-saat tertentu di dalam ruangan tersebut di tidak ada yang kurangi dengan sesaji.
II. Bentuk Bangunan Rumah Adat Sao Ata Mosa Lakitana (NTT)
Berdasarkan dari Bentuk bangunannya Rumah Adat Sao Ata Mosa Lakitana ini dibedakan menjadi tiga macam, dan perbedaan tersebut di lihat dari masing-masing model atapnya, adapun ketiga model tersebut diantaranya yaitu ;
1. Rumah watak dari suku sumba mempunyai ciri-ciri Bentuk atap berjoglo.
2. Rumah watak dari suku bangsa Timor mempunyai bentuk atap kerucut bulat.
3. Sedangkan rumah watak yang berasal dari bangsa Rote mempunyai bentuk atap mirip dengan bahtera terbalik.
Bagi Masyarakat suku Sabu NTT yang bermukim di wilayah pesisir secara umum bekerja sebagai nelayan atau pelaut sehingga rumah rumah adatnya yang di berdiri bentuknya ibarat perahu. Dan hal tersebut mempunyai kekerabatan yang bersahabat dengan kebudayaan serta kehidupan yang dijalaninya sehari-hari, adapun arti dari bentuk rumah mirip bahtera terbalik ini menginformasikan bahwa sebagian besar masyarakat yang tinggal di kawasan ini selalu berdampingan dengan bahtera serta mengakibatkan maritim sebagai alamnya.
Dan hampir setiap bagian-bagian rumah ini di menawarkan nama yang tergolong dalam nama atau istilah-istilah dalam perahu, diantaranya ada bab rumah yang dimemberikan nama haluan, anjungan (duru), seta burlan (wui). Ruangan duru merupakan tempat yang diperuntukkan bagi kaum laki-laki, sedangkan yang dimemberikan nama Wui yaitu merupakan tempat yang diperuntukkan bagi kaum perempuan.
Di wilayah perkampungan tempat bermukimnya suku bangsa Sabu, bentuk rumah adatnya di bedakan menjadi dua jenis yaitu ;
1. Rumah Amu kelaga atau rumah watak yang di berdiri berbentuk panggung atau berpanggung
2. Rumah Ammu laburai merupakan rumah yang di berdiri dendang berdinding tanah
Rumah watak Ammu kelaga yaitu bentuk rumah Suku Sabu orisinil yang mana rumah tersebut mempunyai lantai berbentuk panggung dan biasanya rumah tersebut difungsikan sebagai balai-balai watak atau sering juga disebut dengan istilah ‘kelaga’.
Bangunan tersebut mempunyai bentuk 4 persegi panjang, dengan bab atap berbentuk lancip mirip dengan sebuah bahtera yang berposisi terbahik. Adapun tiang rumah tersebut berbentuk bundar dan terbuat dari materi kayu lontar, batang enau, ebonit atau kayu besi.
Rumah Adat Sao Ata Mosa Lakitana mempunyai Lantal panggungnya bertingkat 3 , yang masing-masing dinamakan kelaga rai, atau panggung tanah, kelaga ae atau panggung besar, dan satu lagi kelega dammu atau panggung loteng, dan ketiga jenis lantai tersebut mencerminkan kepercayaan orang dari suku Sabu bahwa dalam kehidupan ini terdapat beberapa tingkatan kehidupan dunia, diantaranya yaitu dunia bawah atau disebut juga dengan dunia arwah, dunia tengah atau dunia insan mirip yang dialami oleh orang dimasa kini ini dan yang ketiga yaitu dunia atas atau dunia para dewa.
Nah itulah tadi beberapa klarifikasi ihwal Rumah Adat Sao Ata Mosa Lakitana yang admin sajikan kali ini, agar memberi manfaat bagi kita tiruana dan salam METIF-.
Advertisement